Liburan itu seru, tapi pernah nggak sih kamu sadar kalau cara turis dan orang lokal menikmati suatu tempat itu beda jauh? Kadang malah bikin ngakak kalau dibandingin! Dari yang sibuk foto-foto sampai yang santai kayak di pantai beneran, yuk kita bahas perbedaan kocak antara turis vs orang lokal saat liburan. Siap relate?
Cara Foto Turis vs Lokal

Turis: Biasanya sibuk nyari spot Instagramable, sampai rela antre demi foto di tempat yang lagi viral. Bahkan, ada yang sampai bawa tripod dan outfit ganti biar feeds Instagram-nya on point.
Orang Lokal: “Ntar aja deh, udah sering liat!” Warga lokal lewat doang tanpa peduli. Spot yang turis bela-belain foto malah jadi jalan shortcut mereka buat ke warung sebelah. Mau sunset kece? Ah, tiap hari juga liat! :’D
Baca Juga : Jalan-jalan di Bali Budget 500 Ribu, Emang Bisa?
Gaya Makan: Cobain semua vs Cukup di Tempat Langganan Aja

Turis: “Aku harus mencoba semuanya selagi di sini!”. Turis cenderung berani eksplor makanan khas daerah. Dari makanan aneh sampai street food yang kelihatan mencurigakan, semua dihajar! Tapi habis itu? Nggak jarang juga mereka kena ‘serangan perut dadakan’ alias mules nggak karuan.
Orang Lokal: “Warung pak Mamat lagi nggak buka ya?”. Beda sama turis, orang lokal biasanya punya tempat makan favorit yang itu-itu aja. Udah tahu enak, murah, dan nggak bikin sakit perut. Mau resto fancy atau tempat viral, mereka lebih milih warung langganan.
Baca Juga : Bali Undercover: Kisah Lokal Bali yang Jarang di Ketahui Turis
Cara Nikmatin Tempat Wisata: Kejar-kejaran vs Santai Banget

Turis: “Hari ini ke tiga tempat, besok lima tempat! Gas teros!!”. Turis selalu punya itinerary padat yang nggak manusiawi. Bangun subuh buat ngejar sunrise, lanjut ke tiga tempat wisata, trus makan di restoran viral, lalu nongkrong di beach club sampai tengah malam. Hasilnya? Capeeeek, tapi puas karena semua tempat udah didatengin!
Orang Lokal: “Santai aja bro, besok masih ada!”. Warga lokal mah slow. Mau ke pantai? Liat dulu moodnya. Mau naik gunung? Mending besok, kalo nggak ujan. Hidup nggak perlu dikejar-kejar itinerary, nikmatin aja dengan selow.
Baca Juga : Kerja Remote dari Bali: Work-Life Balance atau Cuma Ilusi?
Outfit Liburan: Full Effort vs Super Casual

Turis: Full on fashion show! Outfit harus maksimal! Baju summer vibes, topi lebar, sandal aesthetic, bahkan kadang heels buat ke pantai (why?). Tujuannya? Buat konten dong, hehe.
Orang Lokal: Kaos, celana pendek, sendal jepit, udah itu aja. Mau ke mall, pantai, atau ke warung? Outfitnya sama aja. Praktis, nyaman, dan nggak perlu ribet!
Baca Juga : Tanda-Tanda Toxic Tourist! Jangan Sampai Kamu Salah Satunya
Belanja Oleh-Oleh: Borong vs Bodo Amat

Turis: “Oleh-oleh harus banyak, biar orang tau gue habis liburan!”. Turis rela ngabisin waktu berjam-jam buat beli oleh-oleh, dari gantungan kunci sampai kaos bertuliskan “I ❤️ Bali”. Pulang-pulang koper nambah satu! 😀
Orang Lokal: “Ngapain beli? Udah sering liat!”. Buat orang lokal, oleh-oleh? Mikir dulu kayaknya. Paling mentok cuma beli buat titipan temen. Itu pun kalau lagi mood, hehe.
Baca Juga : Desa Potato Head: Sekali Datang Auto Gak Pengen Pulang
Naik Transportasi Nyaman vs Petualangan Seru

Turis: “Naik yang aman dan nyaman aja!”. Turis biasanya pilih taksi, rental mobil, atau transportasi yang nyaman. Nggak mau ribet, apalagi kalau nggak ngerti bahasa lokal.
Orang Lokal: “Naik motor juga nyampe!” Beda banget, orang lokal lebih fleksibel. Mau naik motor, angkot, atau bahkan jalan kaki, asal murah dan praktis, gas aja!
Baca Juga : Bali Malam Hari Memang Gak Ada Obat Buat Nge-Bolang!
Setelah baca ini, kamu lebih relate sama yang mana? Tim turis yang all out pas liburan atau tim warga lokal yang chill dan nggak ribet? Yang jelas, nggak ada yang salah, yang penting liburannya happy! 😀
Kalau kamu punya pengalaman kocak soal antara turis vs orang lokal pas liburan, share di kolom komentar ya! 🔥